Kisah penutup :
Dari Abdullah putra Imam Ahmad bin Hambal berkata:
لَمَّا
حَضَرَتْ أَبِي الْوَفَاةُ جَلَسْتُ عِنده وَبِيَدِي الْخِرْقَةُ
لأَشُدَّ بِهَا لِحْيَيْهِ فَجَعَلَ يَعْرَقُ ثُمَّ يُفِيْقُ ثُمَّ يفتح
عينيه ويقول بيده هكذا : "لاَ بَعْدُ" ففعل هذا مرةً وثانيةً، فلما كان في
الثالثة قلت له : يَا أَبَةِ أَيُّ شَيْءٍ هَذَا قَدْ لَهَجْتَ بِهِ فِي
هَذَا الْوَقْتِ تَعْرَقُ حَتَّى نَقُوْلُ قَدْ قُبِضْتَ ثُمَّ تَعُوْدُ
فَتَقُوْلَ : لاَ، لاَ بَعْدُ. فقال لي : يا بُنَيَّ مَا تَدْرِي؟ قلتُ
:لاَ، قال : إبليس لعنه الله قائم حذائي عَاضٍّ على أَنَامِلِهِ يقول لي :
يا أحمدُ فُتَّنِي فَأَقُوْلُ لَهَ : لاَ بَعْدُ حَتَّى أَمُوْتَ
Tatkala kematian mendatangi
ayahku maka akupun duduk disampingnya, dan di tanganku ada sepotong
kain untuk mengikat dagu beliau (yang dalam keadaan tidak sadarkan
diri). Maka beliaupun mencucurkan keringat lalu beliau tersadar dan
membuka kedua mata beliau dan beliau berkata, "Tidak, belum…!" seraya
menggerakkan tangan beliau (memberi isyarat penolakan). Lalu beliau
melakukan hal yang sama untuk sekali lagi, kedua kali lagi. Dan tatkala
beliau mengulangi hal ini (mengucapkan : "Tidak, belum..!, seraya
menebaskan tangan beliau) untuk ketiga kalinya maka akupun berkata,
"Wahai ayahanda, ada apa gerangan?, engkau mengucapkan perkataan ini
dalam kondisi seperti ini?". Engkau mencucurkan keringat hingga kami
menyangka bahwa engkau telah meninggal dunia, akan tetapi kembali
engkau berkata, "Tidak, tidak…, belum…!". Lalu ia berkata, "Wahai
putraku, engkau tidak tahu?", aku berkata, "Tidak". Ia berkata, "Iblis
–semoga Allah melaknatnya- telah berdiri dihadapanku seraya menggigit
jari-jarinya, dan berkata, "Wahai Ahmad engkau telah lolos dariku",
maka aku berkata kepadanya, "Tidak, belum, aku belum lolos dan menang
darimu hingga aku meninggal" (lihat Sifat As-Sofwah 2/357)
Kisah ini mengingatkan kepada
kita bahwasanya pertempuran melawan Iblis dan para pengikutnya tidak
pernah berhenti hingga maut menjemput kita. kita tidak boleh pernah
lalai dan merasa telah mengalahkan Iblis, karena Iblis dan para
pengikutnya akan senantiasa mengintai dan mencari celah-celah untuk
menjeremuskan kita sehingga bisa menemaninya di neraka Jahannam yang
sangat panas….!!!!, Maka wasapadalah selalu… melawan musuh yang
melihatmu padahal engkau tidak melihatnya… musuh yang senantiasa
mendatangimu dari arah depan, belakang, kanan, dan kiri sementara
engkau dalam keadaan lalai…. Musuh yang sudah sangat berpengalaman
dalam menjerumuskan anak keturunan Adam dengan berbagai metode dan
jerat…. Hanya kepada Allahlah kita mohon keselamatan dari musuh yang
seperti ini modelnya… walaa haulaa wa laa quwwata illaa billaaah
Saudaraku yang mulia…!!
Allah
Yang Maha Mulia telah memberlakukan sunnatullahNya bahwasanya: “Orang
yang hidup di atas sesuatu pola/model kehidupan maka ia pun akan mati
di atas model tersebut, dan kelak ia akan dibangkitkan di atas model
tersebut”
Siapkanlah dirimu
menyambut tamu yang akan mendatangimu secara tiba-tiba…yaitu kematian,
jangan sampai tamu tersebut menemuimu dalam kondisi engkau sedang
bermaksiat kepada Robmu.
Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang mengamalkan ilmunya.
http://www.firanda.com/index.php/artikel/6-sirah/172-sebagaimana-engkau-menjalani-hidupmu-demikianlah-kondisimu-tatkala-ajal-menjemputmu
0 komentar:
Posting Komentar