Ridho
Allah adalah dambaan setiap muslim yang menyadari bahwa itulah harta
termahal yang pantas diperebutkan oleh manusia.Tanpa ridho Allah,hidup
kita akan hampa,kering,tidak dapat merasakan nikmat atas segala apa yang
telah ada di genggaman kita,bermacam masalah silih berganti menyertai
hidup kita.Harta berlimpah,makanan berlebih namun ketika tidak ada
ridhoNya,semua menjadi hambar. Tidak tahu kemana tujuan hidup,merasa
bosan dengan keadaan, seolah hari berlalu begitu saja,begitu cepat namun
tanpa disertai dengan perubahan kebaikan hari demi hari. Sehingga
merasa mengapa hidup hanya begini-begini saja?
Rosulullah SAW. Bersabda yang maknanya: “Barangsiapa yang membaca :
رضيت بالله ربا وبالإسلام دينا وبمحمد نبيا ورسولا
(aku rela menjadikan Allah sebagai Rabb ku dan Islam agamaku serta Muhammad adalah nabi dan rosul) maka Allah berhak untuk meridhainya”.
Namun hendaknya kita mengetahui makna dan konsekwensi dari apa yang diikrarkan, sehingga tidak hanya sekedar ucapan lisan belaka namun juga menjadi realitas dalam perbuatan sehari-hari.
Allah sebagai Rabb yang kita ikrarkan bermakna juga pasrah terhadap rencana dan pilihan-Nya, menerima dengan suka cita pahit getirnya kodrat yang digariskan, juga menerima degan apa yang Allah anugerahi. Selalu dalam bingkai ketaatan pada-Nya, selalu menjaga apa saja yang diwajibkan serta menjauhi semua larangan-laranganNya. Sabar saat ditimpa musibah, bersyukur atas nikmat yang diberiakan, rindu untuk berjumpa dengan-Nya, ikhlas dalam menjalani ibadah, selalu menjadikan Allah tempat bersandar dan hanya memohon pertolongan pada-Nya.
رضيت بالله ربا وبالإسلام دينا وبمحمد نبيا ورسولا
(aku rela menjadikan Allah sebagai Rabb ku dan Islam agamaku serta Muhammad adalah nabi dan rosul) maka Allah berhak untuk meridhainya”.
Namun hendaknya kita mengetahui makna dan konsekwensi dari apa yang diikrarkan, sehingga tidak hanya sekedar ucapan lisan belaka namun juga menjadi realitas dalam perbuatan sehari-hari.
Allah sebagai Rabb yang kita ikrarkan bermakna juga pasrah terhadap rencana dan pilihan-Nya, menerima dengan suka cita pahit getirnya kodrat yang digariskan, juga menerima degan apa yang Allah anugerahi. Selalu dalam bingkai ketaatan pada-Nya, selalu menjaga apa saja yang diwajibkan serta menjauhi semua larangan-laranganNya. Sabar saat ditimpa musibah, bersyukur atas nikmat yang diberiakan, rindu untuk berjumpa dengan-Nya, ikhlas dalam menjalani ibadah, selalu menjadikan Allah tempat bersandar dan hanya memohon pertolongan pada-Nya.
Sedang
rela dengan agama Islam berarti pengagungan kita pada segala ritualnya,
selalu proaktif dengan apa-apa yang dianjurkan,semangat menambah ilmu
tentang Islam dan istiqomah dalam beramal, bangga dengan Islam serta
berbahagia di dalamnya, selalu khawatir lepas dari Islam (murtad),
menghormati kepada saudara seiman dan seislam serta benci kepada mereka
yang mengingkari kebenaran agama Islam.
Dan yang terakhir, mengakui Muhammad SAW. sebagai nabi berarti kita harus menjadikannya panutan, mengikuti petunjuk-petunjuknya, menjalankan syari’at yang dibawa, memegang teguh sunnah-sunnahnya, mengagungkan apa yang menjadi haknya, selalu banyak bersholawat, cinta pada keluarganya (Ahlul Bait) serta para sahabat-sahabatnya, juga sayang pada ummatnya dan selalu nasehat menasehati.
Semoga yang sedikit ini dapat menjadikan diri ini selalu ingat akan kebesaran agama Islam yang tiada keraguan sedikitpun di dalamnya, tidak silau dengan tipuan dunia yang gemerlap karena kita yakin bahwa alam akherat adalah sebenar-benarnya kehidupan.
Dan yang terakhir, mengakui Muhammad SAW. sebagai nabi berarti kita harus menjadikannya panutan, mengikuti petunjuk-petunjuknya, menjalankan syari’at yang dibawa, memegang teguh sunnah-sunnahnya, mengagungkan apa yang menjadi haknya, selalu banyak bersholawat, cinta pada keluarganya (Ahlul Bait) serta para sahabat-sahabatnya, juga sayang pada ummatnya dan selalu nasehat menasehati.
Semoga yang sedikit ini dapat menjadikan diri ini selalu ingat akan kebesaran agama Islam yang tiada keraguan sedikitpun di dalamnya, tidak silau dengan tipuan dunia yang gemerlap karena kita yakin bahwa alam akherat adalah sebenar-benarnya kehidupan.
Dalam
bahasa arabnya ridho Allah ternyata dilafashkan dengan wajhaAllah atau
wajah Allah.Sering kita dengar perumpamaan ‘ih orang itu cari muka
[wajah]‘ maksudnya cari perhatian. Demikian pula jika kita mencari wajah
Allah atau perhatian Allah atau yang lebih populer ridhoNya maka pasti
ada yang mesti kita lakukan. Apa? telah dijelaskan pada ayat di
atas,yaitu memberikan haknya kerabat dekat,hak orang miskin,hak orang
yang sedang dalam perjalanan. Itulah sebagian cara yang ditunjukkan
Allah pada kita untuk mendapatkan ridhoNya disamping kita wajib selalu
bertaqwa padaNya,istiqomah dalam ibadah,dan masih banyak lagi yang bisa
mengundang RahmatNya bukan justru mendatangkankan murkaNya.
Memberikan
hak orang yang dimaksud Allah bukan hanya bisa dilakukan oleh orang
yang kelebihan harta namun bisa dilakukan oleh orang yang sadar dan
ikhlas bahwa letak ketentraman hidup itu ada pada restu,ridho dan rahmat
Allah.Boleh jadi rezeki yang Allah berikan pada kita hanya pas untuk
makan sehari hari dan biaya hidup keluarga,namun ketika Allah telah
berkenan memberi ridhoNya,rezeki yang pas itu menjadi berkah…keluarga
sakinah,hati tentram,keluarga sehat wal afiat,tidak diberikan penyakit
yang menguras rezeki kita,diberi keringanan beribadah,baik
sholat,zakat,sedekah,sehingga hari hari yang dilalui dalam hidup penuh
dengan rasa syukur.
Ridho
Allah Juga bermanfaat unutk mencari kebahaigiaan atau kemakmuran di
dunia ini, tapi sebenarnya apakah kebahagiaan dunia itu, unutk mengtahui
indikator dunia silahkan
http://www.uwsp.edu/geo/faculty/ritter/images/lithosphere/mass_wasting_erosion/rain_splash_NRCS_p0000003256_small.jpg
0 komentar:
Posting Komentar